Beberapa Kesalahan Dalam Cara Merawat Gigi Tambal
Gigi merupakan salah satu aset yang berharga, hal ini sebab keadaan kesehatan gigi sungguh menunjang penampilan. Masalah gigi yang paling kerap dikeluhkan yaitu gigi berlubang. Masalah gigi berlubang mampu diselesaikan dengan menambal untuk memperbaiki bentuk, serta mengembalikan keindahan gigi yang hancur. Supaya gigi tambal bisa kekal dan tahan lama, pemahaman perihal cara merawat gigi tambal menjadi penting untuk dikerjakan.
Ada beberapa kesalahan yang umum dilakukan dalam cara merawat gigi yang telah di tambal. Cara merawat gigi tambal sendiri akan terbagi menjadi dua garis besar, yang pertama ialah merawat gigi tambal yang gres, dan yang kedua adalah merawat gigi tambal yang sudah lama.
Beberapa Kesalahan dalam Cara Merawat Gigi Tambal Baru
Inilah beberapa kesalahan yang sering dijalankan dalam cara merawat gigi tambal gres:
1. Langsung Mengkonsumsi Makanan

Cara merawat gigi tambal yang pertama adalah jangan langsung makan. Sebelum obat bius menghilang jangan memakan makanan apapun. Mulut akan terasa kebas selama imbas obat bius belum hilang. Dalam kondisi ini, lisan tidak dapat mengukur suhu kuliner atau minuman. Hal ini pasti sungguh membahayakan kesehatan.
Jika memang tidak dapat menahan rasa lapar, konsumsi makanan yang lembut. Contohnya seperti yogurt, bubur, dan minuman tanpa rasa contohnya air putih. Usahakan untuk mengunyah di bagian gigi yang tidak gres ditambal.
Baca Juga : Ketahui Cara Merawat Gigi yang Baik dan Benar
Perlu dikenali juga jika ada beberapa macam bahan yang dipakai untuk menambal gigi berlubang. Masing-masing tambalan memiliki proses mengeras yang berlainan. Bahan emas, amalgam, dan materi gabungan yang lain membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 hari untuk mengeras.
Tambalan dengan bahan keramik dapat langsung mengeras dengan santunan sinar khusus untuk gigi. Sementara itu, bahan glass ionomer memerlukan sekitar 3 jam untuk mengeras, akan namun akan sungguh-sungguh mengeras sesudah 2 hari.
2. Tidak Bisa Menahan Diri dari Makanan yang Terlalu Panas atau Terlalu Dingin
Hindari makanan yang terlalu panas dan acuh taacuh selama beberapa hari setelah penambalan. Tekanan suhu yang terlalu tinggi mampu mengembangkan sensitivitas dan rasa sakit. Selain itu, tingkat risiko kerusakan tambalan gigi dapat meningkat. Apabila ingin mengonsumsi makanan panggang, kopi, atau teh. Tunggu hingga masakan atau minuman tersebut hangat.
Makanan dan minuman yang terlalu panas atau hambar mampu mengganggu penyatuan gigi asli dan tambalan. Suhu panas atau masbodoh juga mampu membuat bahan tambalan menyusut, apalagi kalau tambalan menggunakan logam. Kemungkinan terburuknya tambalan dapat retak dan mengalami kebocoran.
3. Tidak Memperhatikan Tekstur Makanan
Selain suhu, tekstur masakan juga sangat diamati. Hindari makanan keras, kenyal, atau lengket. Setelah beberapa hari penambalan jangan memakan kuliner, seperti permen, granola kafe, atau sayuran mentah yang keras. Menggigit makanan keras dapat menyebabkan tambalan retak.
Makanan bertekstur lengket juga dapat menjadikan dilema. Makanan lengket dapat menempel pada lapisan gigi tambal. Hal ini mampu membuat gigi lebih rentan berlubang. Untuk menghindari problem ini, bersihkan mulut sesudah akhir makan. Gunakan obat kumur untuk menghalau kuman penyebab gigi berlubang.
Hindari mengunyah menggunakan gigi yang gres ditambal. Usahakan mengunyah menggunakan gigi yang berlawanan dengan gigi tambal. Hal ini untuk memastikan tambalan melekat besar lengan berkuasa pada gigi.
Apabila timbul masalah pada lisan, gigi, atau tambalan gigi segera hubungi dokter. Masalah yang mungkin terjadi diantaranya rasa nyeri yang berlebihan, retak pada tambalan, bagian tambalan terkikis, tambalan mengalami perubahan warna, atau tambalan goyang.
Beberapa Kesalahan dalam Cara Merawat Gigi Tambal Lama
Gigi tambal yang sudah usang juga masih memerlukan cara perawatan yang sempurna dan benar. Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dikerjakan dalam cara merawat gigi tambal yang sudah usang:
1. Tidak Rajin Menyikat dan Membersihkan Gigi
Cara merawat gigi tambal yang satu ini juga sering disepelekan. Pastikan lisan dalam kondisi bersih, keadaan ini dapat mengurangi resiko gigi berlubang dan noda gigi. Usahakan menyikat gigi setelah akhir makan. Apabila sedang tidak membawa sikat gigi, hilangkan kotoran yang menempel dengan mengunyah permen karet, atau bersihkan dengan obat kumur.
Baca Juga : Mengejutkan! Cek 9 Manfaat Pasta Gigi yang Tak Terduga
Kopi, teh, dan minuman anggur lebih rentan meninggalkan noda yang sulit hilang. Untuk itu, secepatnya sikat gigi sehabis mengonsumsi minuman tersebut. Selain itu, tambalan rokok juga dapat merusak warna gigi, baik gigi tambalan ataupun gigi asli.
2. Tidak Mengurangi Konsumsi Makanan atau Minuman Asam dan Gula

Mengonsumsi masakan yang terlalu manis dan mengandung asam secara berlebihan dapat menghancurkan tambalan. Makanan ini tidak cuma merusak gigi tambal tetapi juga dapat merusak gigi hingga ke akarnya. Sebaiknya, kendalikan asupan gula dan asam untuk membantu kesehatan gigi.
Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk menyikat gigi, sekurang-kurangnyakumur dengan air higienis sesudah mengkonsumsi gula atau asam. Setelah itu, minum air putih yang cukup. Contoh masakan yang mengandung gula atau asam yakni minuman bersoda, minuman anggur, minuman penambah energi, kopi instan, dan lainnya.
Perbanyak konsumsi makanan yang sehat dan mengandung nutrisi sebanding. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan makanan pendukung kesehatan yang lain. Hindari masakan yang terlampau banyak mengandung lemak.
3. Gunakan Gel yang Mengandung Fluorida
Biasanya dokter akan menyarankan pasiennya untuk memakai pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluorida. Berdasarkan beberapa jago, fluorida mampu membantu menyehatkan gigi dan mencegah gigi berlubang.
Pasta gigi berfluoride juga menolong kekuatan lapisan email gigi, serta memperbesar kekuatan gigi tambal. Penggunaan produk ini tidak hanya dipakai untuk gigi tambal saja. Pasta gigi mengandung fluorida juga bagus untuk gigi normal.
4. Tidak Menghindari Produk Pasta Gigi yang Mengandung Alkohol

Kesalahan dalam cara merawat gigi tambal selanjutnya adalah tidak menghindari pasta gigi yang mengandung alkohol. Saat ini banyak beredar produk pembersih gigi yang mengandung alkohol. Memang pada dasarnya alkohol mampu membasmi bakteri jahat. Akan namun, kenyataannya pasta gigi yang mengandung alkohol dapat menjadikan daya tahan gigi tambal menyusut.
Bukan cuma itu, pasta gigi atau obat kumur yang mengandung alkohol dapat menghancurkan warna gigi. Oleh alasannya adalah itu, usahakan untuk senantiasa menyingkir dari produk yang mempunyai kandungan alkohol di dalamnya. Produk pembersih gigi non-alkohol mampu ditemukan di apotek, swalayan, atau mampu dibeli lewat online.
5. Memiliki Kebiasaan Menggertakan Gigi
Kebiasaan jelek dalam cara merawat gigi tambal terakhir yang mampu menghancurkan tambalan ialah sering menggertakkan gigi. Jika memang tidak mampu meninggalkan kebiasaan ini, mintalah dokter untuk memberi pengaman gigi. Tujuannya menggunakan pengaman melindungi tambalan gigi saat reflek menggertakkan gigi.
Baca Juga : Milenials Harus Tahu, 6 Cara Merawat Kesehatan Gigi Dan Gusi
Menggertakkan gigi mampu mengikis gigi tambal, gigi akan lebih sensitif dan gampang retak. Selain menggertakkan gigi, hindari juga kebiasaan membuka tutup botol menggunakan gigi. Kebiasaan ini mampu menghemat daya kekuatan gigi tambal. Akibatnya gigi tambal menjadi gampang lepas.
Itulah beberapa kesalahan yang sering dijalankan dalam cara merawat gigi tambal. Sebagai embel-embel, jangan lupa untuk melakukan juga pembersihan ke klinik dokter gigi. Kontrol gigi dijalankan untuk menjaga biar gigi dan gigi tambal tetap sehat. Lakukan konsultasi rutin setiap enam bulan sekali. Apabila timbul masalah pada gigi secepatnya hubungi dokter. Jangan menunggu terlalu lama agar dilema mampu dikerjakan dengan cepat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar