Diam-Diam Cara Merawat Bulu Kucing Dijamin Anti Rontok
Kucing merupakan binatang menggemaskan dan acap kali dipilih sebagai peliharaan. Namun, merawat kucing dapat dikatakan susah-sulit mudah. Salah satu persoalan kucing yang sering terjadi adalah bulu rontok. Masalah ini sangat mengusik alasannya adalah membuat rumah menjadi kotor penuh dengan rontokkan bulu. Untuk menangani hal ini, pemilik kucing harus mengerti terlebih dahulu bagaimana cara merawat bulu kucing yang benar. Dengan perawatan yang sempurna, maka bulu rontok yang sering terjadi pada kucing mampu disingkirkan.
Cara Merawat Bulu Kucing Agar Tidak Mudah Rontok
Daya tarik seekor kucing terdapat pada bulunya. Semakin lebat bulu kucing, kian tampaklucu dan menggemaskan. Berikut ini ialah beberapa cara merawat bulu kucing yang bisa dikerjakan biar tidak gampang rontok.
1. Memandikan Kucing Secara Teratur

Cara merawat bulu kucing yang pertama yaitu dengan memandikannya secara terstruktur. Mandi sekaligus keramas bermaksud untuk menetralisir abu yang menempel pada tubuh kucing. Selain itu, rutin keramas membuat bulu kucing tidak lepek dan kusam. Kucing yang jarang dibersihkan akan tampakkumel. Dengan dimandikan secara terstruktur, bulu kucing akan selalu higienis dan kuat.
Akan tetapi, sebagian besar kucing memiliki panik kepada air. Hal inilah yang menciptakan pemilik kesulitan memandikan peliharaannya. Memang membersihkan tubuh kucing memerlukan keteguhan dan ketelatenan. Memandikan kucing asal pilih dapat memicu tertekan alasannya adalah merasa frustasi.
Mandikan kucing dalam kolam, pastikan airnya tidak terlampau banyak. Air yang terlalu sarat mampu membuat kucing merasa dirinya akan tenggelam. Hal ini membuat kucing panik, dan kesannya enggan untuk mandi. Kucing juga merupakan hewan yang peka kepada suhu hambar, jadi gunakan air hangat untuk memandikannya.
2. Memberikan Bedak Khusus
Cara merawat bulu kucing selanjutnya adalah dengan memberikan bedak khusus kucing setiap kali simpulan mandi. Bedak mampu membuat bulu kucing terasa lembut dan bebas kutu. Selain itu, produk ini juga memberikan aroma harum pada kucing. Pastikan bedak yang dipakai khusus untuk kucing, menggunakan bedak asal-asalan rawan merontokkan bulu kucing.
Pilih produk yang mengandung triclosan atau carbaryl yang berguna membasmi kutu dan gangguan kulit. Apabila kulit kucing sungguh sensitif gunakan bedak dengan kandungan zinc oxide atau sulphur. Zat ini mampu menangkal iritasi dan gatal-gatal pada kulit kucing.
Pemilihan bedak harus selektif sebab tidak semua produk kondusif dipakai untuk kucing. Perhatikan juga umur kucing, umumnya bedak cuma boleh diterapkan pada kucing yang berusia di atas 12 bulan. Cari tahu apalagi dulu produk yang paling sesuai untuk peliharaan.
Baca Juga : Rahasia Cara Merawat Ikan Discus biar Sehat Bebas Penyakit
3. Rajin Menyisir Bulu Kucing

Cara merawat bulu kucing berikutnya adalah dengan menyisirnya secara tekun. Bulu kucing juga perlu disisir secara rutin semoga tidak lepek dan kusut. Sisir di seluruh bagian badan yang berbulu, mulai dari kepala sampai ekor. Jangan lewatkan bab ketiak dan selangkangan. Menyisir juga wajib dikerjakan setelah kucing keramas biar bulu tidak lengket.
Untuk jenis kucing berbulu panjang, idealnya menyisir dilaksanakan saban hari. Sedangkan ras kucing bulu pendek cukup dua kali dalam sepekan. Pastikan setiap kali menyisir tidak ada bulu yang rengket. Lakukan gerakan menyisir berulang-ulang hingga bulu mengembang.
Perlu diamati, menyisir mesti dijalankan perlahan-lahan supaya tidak ada bulu yang tersangkut. Hal ini pasti akan menyakiti kucing dan membuat kulitnya tidak tenteram. Kebersihan alat sisir juga perlu diamati, jangan menggunakan alat yang kotor sebab dapat meninggalkan basil pada bulu.
4. Menggunakan Spray
Cara merawat bulu kucing juga bisa dijalankan dengan menyemprotkan spray khusus pada bulunya. Spray khusus bulu kucing berkhasiat untuk mengharumkan kucing sehari penuh. Selain itu, akar bulu menjadi lebih berpengaruh dan tidak gampang rontok. Saat memakai produk ini jangan sampai terkena mata dan lisan. Cukup semprotkan merata di bagian tubuh yang ditumbuhi banyak bulu saja.
Produk ini tersedia di petshop atau bisa juga ditemukan melalui online. Akan namun, ada produk-produk tertentu yang dijual hanya di rumah sakit binatang. Biasanya produk ini cuma dikhususkan untuk kucing yang mempunyai alergi. Penggunaannya pun harus sesuai dengan anjuran dokter.
5. Rutin Memeriksa Kutu

Kucing yang dirawat dengan baik belum pasti bebas dari serangan kutu. Banyak faktor yang mampu menjadikan kucing memiliki kutu. Cara merawat bulu kucing selanjutnya yaitu dengan mengusut apakah ada kutu di dalam bulunya. Biasanya kucing yang mempunyai kutu ditandai dengan iritasi di bagian leher dan ekor, sering menjilat atau menggaruk tubuh, serta kerontokan bulu yang berlebihan.
Apabila mendapatkan salah satu tanda-tanda tersebut, secepatnya berdirikan kucing di atas kain berwarna putih. Kain berwarna putih lebih mudah mendeteksi eksistensi kutu. Sisir bulu kucing memakai sikat khusus yang bergigi rapat. Perhatikan apakah ada kutu yang jatuh atau tersangkut pada sisir.
Jika ditemukan kutu atau telur kutu segera berikan produk pembasmi kutu. Gunakan pembasmi kutu yang khusus dipakai untuk kucing. Jangan memakai pembasmi kutu hewan lain. Seperti contohnya pembasmi kutu untuk anjing, produk ini mengandung materi yang membahayakan kesehatan kucing.
Baca Juga : Cara Merawat Anak Ayam Agar Tidakk Cepat Mati
6. Memberikan Vitamin
Cara merawat bulu kucing yang terakhir yakni dengan memberikan vitamin untuk disantap. Kucing membutuhkan vitamin untuk menunjang kesehatan tubuhnya. Selain itu, keadaan badan yang sehat mempengaruhi keadaan bulu kucing. Gizi yang tercukupi pada badan kucing menciptakan bulu makin lebat dan berpengaruh. Nutrisi yang diharapkan kucing antara lain vit A, C, D, omega 3, dan protein.
Vitamin yang tersedia di pasaran sungguh banyak dan beraneka ragam sesuai dengan manfaatnya. Produk ini juga dibedakan berdasarkan usia. Vitamin untuk anak kucing tentu berbeda dengan vitamin yang disantap kucing akil balig cukup akal. Oleh alasannya adalah itu, sebelum berbelanja vitamin amati kebutuhan dan usia kucing.
Ketahui Penyebab Bulu Kucing Praktis Rontok
1. Stress
Stress tidak cuma dialami oleh manusia, binatang peliharaan pun mampu mengalami gangguan ini. Kucing yang frustasi dapat membuat bulu-bulunya mudah rontok. Ketika berada pada keadaan ini, pembuluh darah pada tubuh kucing tidak berlangsung dengan lancar. Sehingga, kucing terlihat murung dan mengakibatkan bulu rontok.
2. Adanya Kutu atau Tungau
Bulu rontok juga disebabkan oleh kutu atau tungau yang di badan kucing. Masalah ini jarang terjadi pada kucing rumahan. Parasit seperti ini hanya berkembang pada kucing yang tidak terurus. Kucing yang terjangkit parasit ini ditandai dengan munculnya rasa gatal di seluruh permukaan kulit. Biasanya kucing sering menggaruk bagian tubuh tertentu.
Baca Juga : 8 Tips Cara Merawat Ayam Broiler Agar Cepat Besar
3. Kurangnya Asupan Gizi
Kucing yang kekurangan asupan gizi juga sering mengalami bulu rontok. Begitu juga sebaliknya, keunggulan vitamin tertentu menyebabkan kulit kering dan mengakibatkan rontoknya bulu. Selain itu, bulu rontok bisa jadi efek samping dari obat tertentu.
Perlu diingat bahwa tidak semua masalah bulu rontok mengkhawatirkan, ada kalanya kucing memang saatnya merontokkan bulunya. Kurun waktu tertentu secara alami kucing akan merontokkan bulu lama untuk menumbuhkan bulu baru. Sedangkan pada kucing betina, bulu rontok ialah tanda bahwa hormon meningkat cukup tinggi.
Memelihara kucing memerlukan kesabaran tambahan. Ikuti cara merawat bulu kucing mirip yang diterangkan di atas supaya tetap menggemaskan dan keindahan bulu kucing bisa tetap terjaga.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar