Mengenal Kayu, Bab, Jenis, Sifat Fisik & Mekanik, Serta Faedah


Penggunaan kayu tidak dapat dilepaskan dari kehidupan insan. Beberapa faedah kayu yang sering kita temui yaitu selaku bahan konstruksi rumah dan bangunan, perlengkapan rumah tangga, karya seni, kertas dan lain sebagainya.





Pemilihan kayu yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut tentu menurut aneka macam pertimbangan, mirip kekuatan dan keawetan kayu, harga kayu, tekstur serat, dan sifat-sifat dari kayu lainnya. Karena kayu yang dihasilkan oleh setiap pohon memiliki karakteristik berlawanan-beda.






Mengenal Kayu





Kayu ialah bab batang / cabang / ranting tanaman yang mengeras balasan proses lignifikasi atau pengayuan secara alami. Kayu terbentuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada bagian dinding sel berbagai jaringan pada batang pohon.





Tumbuhan berkayu mulai muncul sekitar 400 juta tahun lalu dan telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang kemudian. Melalui kayu, kita juga mampu mengenali kondisi iklim dan cuaca pada abad kemudian dengan cara mempelajari cincin perkembangan dari sebuah kayu.





Bagian Kayu





Kayu ialah hasil hutan berupa bab batang pohon. Bagian-bagian kayu mampu dimengerti dengan cara melaksanakan pemotongan melintang batang pohon, antara lain empulur yang bersifat lunak, lalu cincin pertumbuhan, kayu teras, kayu gubal dan pada bagian luar adalah pepagan atau kulit kayu.





kayu melintang




Pada bagian percabangan akan terdapat acuan khusus yang umum disebut “mata kayu”. Berikut ini ialah klarifikasi tentang bab-bab kayu:





1. Empulur





Empulur yakni bagian terdalam dari batang kayu. Bagian ini berbentukjaringan lunak yang agak kering, dan acap kali berongga kecil. Empulur tersusun dai sel-sel parenkima dan merupakan sentra dari batang tumbuhan berkayu.





Sel-sel jaringan empulur aktif yang dinamakan perimedular pada umumnya terdapat di bagian terluar dengan bentuk yang berlawanan-beda. Pada pohon (tanaman berkayu) dapat pula didapatkan sisa-sisa empulur yang disebut jari-jari empulur dan nampak selaku noktah pada penampang tangensial batang yang menembus kayu.





Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau coklat pucat dan berubah menjadi gelap saat flora telah akil balig cukup akal.





2. Cincin Pertumbuhan





Cincin perkembangan ialah acuan-pola konsentrik yang berbentuk bundar melintang kayu. Cincin pada batang pohon terbentuk alasannya adanya perbedaan isu terkini yang dialami pohon ketika tumbuh. Pohon akan tumbuh dengan cepat dan lambat pada era tertentu, sehingga kuat terhadap diameter pohon.





Pada bagian tengah cincin pertumbuhan kayu yaitu tahap awal pohon yang masih mengalami perkembangan yang cukup cepat, sehingga pada bab tengah kayu tersebut memiliki massa jenis atau kekerasan yang rendah dibanding cincin kayu terluar.





3. Kayu Teras





Kayu teras yakni kayu yang terbentuk lebih awal, sudah mati dan tidak mengalami perkembangan. Heartwood atau kayu teras tidak memiliki jaringan.





Meski dianggap kamu mati, kayu teras masih menunjukkan respon kepada organisme yang menyerang kayu. Bagian kayu ini dianggap bukan ialah bagian utama kayu, sebab jika kayu teras sudah membusuk acap kali pohon tetap mampu berkembang.





4. Sapwood / Alburnum





Sapwood atau alburnum ialah nama lain dari kayu gubal. Kayu gubal terletak pada bagian tepi luar pohon dan masih tumbuh / hidup. Pada awalnya semua kayu adalah kayu gubal yang mati dan membentuk kayu teras.





Pada bab kayu ini terdapat pembuluh yang menyimpan air dan mengankut air dari akar ke daun. Pada pohon yang memiliki banyak daun, maka volume kayu besar makin besar. Bagian kayu ini lebih tebal pada bab atas pohon namun volumenya tetap sama dengan bagian bawah.





5. Mata Kayu





Mata kayu atau knot merupakan bagian kayu yang menjadi permulaan percabangan atau kuncup yang dorman. Terdapatnya mata kayu pada sebuah pohon memengaruhi mutu kayu, baik positif maupun negatif.





Kayu yang memiliki mata kayu, tidak cocok untuk konstruksi alasannya kekuatan kayu akan menuurun. Namun dari sudut pandang seni, mata kayu mampu meningkatkan nilai seni.





Kayu Lunak dan Kayu Keras





Setiap spesies pohon yang menciptakan kayu memiliki sifat-sifat tersendiri. Kerapatan atau densitas kayu ialah hal yang memilih kekuatan atau kekerasan sebuah kayu.





Misalnya, kayu mahoni dan jati yang memiliki kerapatan sedang sampai tinggi, sehingga sempurna untuk digunakan sebagai bahan furniture dan konstruksi bangunan.





Namun berbeda dengan kayu dadap dan kapuk atau randu yang memiliki kerapatan rendah, sehingga cuma cocok untuk kebutuhan ringan mirip begisting yang tidak memerlukan kekuatan tinggi dan keawetan yang tahan usang.





mengukur pohon




Akan tetapi pemahaman kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood) lebih dikaitkan terhadap kalangan jenus tumbuhan yang menciptakan kayu.






  • Kayu Keras, dihasilkan oleh jenis-jenis pohon yang mempunyai daun lebar atau dikotil




  • Kayu Keras, dihasilkan dari jenis-jenis pohon yang memiliki daun jarum atau konifer





Jika menurut teori tersebut, maka pada kenyataanya terkadang ditemukan jenis-jenis kayu keras dari pohon tertentu yang memiliki kerapatan rendah akan lebih lunak dibandingkan jenis-jenis kayu lunak yang memiliki kerapatan tinggi.





Sifat Fisik Kayu





Masing-masing kayu mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Sifat-sifat ini pada hasilnya akan menentukan mutu, fungsi dan nilai jual kayu tersebut.





Misalnya, kayu yang masuk kategori lunak akan lebih cocok dipakai untuk bahan kertas sebab mudah untuk dimasak atau dihancurkan. Sedangkan, kayu yang bersifat keras cocok dipakai untuk tiang bangunan. Selain itu, terdapatnya mata kayu, warna dan serat kayu juga kuat kepada nilai jual atau nilai seni kayu.





papan sonokeling




Setiap kayu dari pohon yang sama spesiesnya pun memiliki sifat fisik yang berlainan, hal itu dipengaruhi oleh lokasi pohon berkembang, kandungan nutrisi dalam tanah, cuaca atau iklim kawasan, dan lain sebagainya.






  1. Berat dan Berat Jenis – Berat suatu kayu dipengaruhi oleh jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstratif pada kayu tersebut. Berat kayu berbanding lurus dengan Berat Jenisnya. Contohnya pada kayu pohon balsa memiliki Berat Jenis 0,2 dan kayu nani memiliki Berat Jenis 1,28. Semakin tinggi Berat Jenis kayu maka bobot kayu juga akan kian berat.




  2. Keawetan Kayu – Ketahanan kayu kepada lingkungan dan serangan perusak kayu seperi jamur, semut, dan rayap dipengaruhi oleh zat ekstratif yang terkandung dalam kayu. Zat ekstraktif pada kayu tersebut merupakan racun bagi hama kayu. Zat-zat tersebut terbentuk dikala kayu gubal berganti menjad kayu teras, oleh karena itu kayu teras lebih infinit dan keras dibanding kayu gubal.




  3. Warna Kayu – Masing-masing kayu mempunyai warna dan corak tersendiri, warna tersebut dihasilkan oleh zat pengisi warna kayu.




  4. Tekstur Kayu – Serat atau tekstur kayu yaitu ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan menjadi beberapa tekstur antara lain tekstur halus mirip kayu giam dan kulim, tekstur sedang seperti jati dan sonokeling, dan tekstur kasar mirip kempas dan meranti.




  5. Arah Serat – Arah sel-sel kayu kepada sumbu batang menentukan arah serat kayu. Arah serat kayu dibagi menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serat berpilin dan serat diagonal atau miring.




  6. Kesan Raba, merupakan kesan atau rasa raba yang didapat saat kayu disentuh. Kesan yang ditimbulkan dari jenis-jenis kayu berlainan-beda, mirip agresif, halus, licin, hambar, berminyak dan lainnya. Kesan raba dipengaruhi oleh tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif pada suatu kayu.




  7. Bau dan Rasa Kayu – Kayu mempunyai aroma serta rasa yang berlawanan-beda dan dapat segera hilang jika terlalu lama disimpan di udara terbuka. Misalnya kayu jati yang mempunyai wangi zat penyamak, kayu kulim yang berbau bawang, dan kayu kamper berbau mirip kapur barus.




  8. Nilai Dekoratif – Pemilihan kayu untuk fungsi dekoratif dipengaruhi oleh warna, arah serat, tekstur dan pemunculan riap-riap tumbuh dan contoh-contoh tertentu.




  9. Higroskopis – Setiap kayu memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan melepaskan air. Semakin lembab udara sekitar maka semakin tinggi kelembapan kayu hingga meraih keseimbangan dengan lingkungannya. Ketika kayu mempunyai kelembapan yang sama dengan kelembapan udara lingkungannya, maka hal ini disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).




  10. Sifat Kayu Terhadap Suara – Ternyata kayu memiliki tanggapantertentu terhadap bunyi, yakni sifat akustik yang ialah kemampuan kayu untuk meneruskan bunyi dan berkaitan dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu sifat kayu yang ikut bergetar dikala terkena gelombang bunyi. Jenis kayu ini banyak dipakai untuk pengerjaan alat musik mirip gitar dan biola alasannya menghasilkan kualitas nada yang bagus.




  11. Daya Hantar Panas – Secara lazim kayu memiliki sifat isolator atau sukar untuk mengirimkan panas. Pemilihan kayu dengan daya hantar panas yang rendah diharapkan dalam pembuatan barang-barang yang berafiliasi dengan panas secara pribadi.




  12. Daya Hantar Listrik – Kayu merupakan penghantar listrik yang jelek karena daya hantar kayu tersebut dipengaruhi oleh kadar air kayu. Kayu yang memiliki kadar air 0% adalah kayu yang bagus selaku sekat listrik. Namun semakin tinggi kadar air dalam kayu atau kayu berair, maka mampu mengantarkan daya listrik balasan air yang dikandungnya.





Sifat Mekanik Kayu





Sifat mekanik ialah kesanggupan kayu untuk menahan muatan atau gaya dari luar, atau disebut kekuatan kayu. Muatan dari luar yang dimaksud yakni gaya-gaya dilaur benda yang condong mengubah bentuk dan besar benda tersebut.





kayu kamper




Kekuatan kayu merupakan hal penting dalam pemilihan kayu untuk konstruksi bangunan, perkakas, dan lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat mekanik kayu:






  1. Kekuatan Tarik – Keteguhan atau kekuatan tarik yaitu kemampuan kayu kayu untuk menahan gaya-gaya yang mempesona kayu, antara lain kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik tegal lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar kayu yakni kekuatan tarik sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarik tegak lurus arah serat memiliki kekuatan yang lebih kecil.




  2. Kekuatan Tekan / Kompresi – Keteguhan atau kekuatan tekan yakni kemampuan kayu untuk menahan beban atau muatan, antara lain kekuatan tekan sejajar arah serat dan kekuatan tekan tegal lurus arah serat. Semua kayu memiliki kekuatan tekan sejajar arah serat lebih tinggi dibanding kekuatan tekan tegal lurus arah serat.




  3. Kekuatan Geser – Kekuatan geser ialah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat bab kayu bergeser, antara lain kekuatan geser sejajar arah serat, kekuatan geser tegak lurus arah serat, kekuatan geser miring. Kekuatan geser tegak lurus arah serat mempunyai kekuatan lebih besar dibandingkan dengan kekuatan geser sejajar arah serat.




  4. Kekuatan Lengkung / Kelenturan – Kekuatan lengkung atau kelenturan kayu merupakan kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang akan membuat kayu melengkung atau untuk menahan beban mati atau hidup beban pukulan, antara lain kekuatan lengkung statik ialah kekuatan kayu menahan gaya yang perihal secara perlahan, serta kekuatan lengkung pukul adalah kekuatan kayu menahan gaya yang tentang secara tiba-datang.




  5. Kekakuan Kayu – Kekakuan yang dimaksud ialah kemampuan kayu untuk menahan pergantian bentuk atau lengkungan, lazimdisebut dengan modulus elastisitas.




  6. Keuletan Kayu – Keuletan kayu ialah kesanggupan kayu untuk menyerap tenaga yang relatif besar / kejutan / tegangan yang berulang yang melalui batas proporsional serta menimbulkan bentuk permanen dan kerusakan sebagian pada bab kayu.




  7. Kekerasan Kayu – Kekerasan kayu yakni kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik / kikisan / erosi / keausan kayu.




  8. Kekuatan Belah – Kekautan belah merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Kayu yang mempunyai kekuatan belah rendah sangat baik untuk kayu bakar. Sedangkan kayu dengan kekuatan belah tinggi sangat baik untuk materi gesekan atau patung. Pada umumnya kayu gampang dibelah sepanjang jari-jari atau arah radial daripada arah tangensial.





Untuk mengukur sifat mekanik kayu diatas maka dipakai satuan kg / cm2. Berikut ini yaitu faktor-aspek yang mempengaruhi sifat mekanik kayu:






  1. Faktor luar atau eksternal, yaitu pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat oleh jamur atau serangga perusak kayu.




  2. Faktor dalam atau internal, yakni berat jenis, mata kayu, serat miring, dan sebagainya.





Sifat Kimia Kayu





Selain air, kayu juga mengandung komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif. Ketiga senyawa tersebut bila bergabung, dinamakan lignoselulosa.





kayu perhutani




Komponen kimia yang terdapat dalam kayu mempunyai peranan penting karena akan menentukan kegunaan jenis kayu, memilih ketahanan kayu terhadap jamur dan serangga (rayap), dan memilih teknik pembuatan kayu.





Kayu mempunyai komposisi komponen kimia sebagai berikut:






  • Karbon 50%




  • Hidrogen 6%




  • Nitrogen 0,04% – 0,10%




  • Abu 0,20% – 0,50%




  • dan sisanya yaitu Oksigen





Selulosa yakni materi kristalin yang memiliki kegunaan untuk membangun dinding sel. Sedangkan lignin ialah bagian kayu non karbohidrat yang tidak berstruktur, letaknya berada pada lamela tengah dan dinging primer.





Kadar lignin pada kayu gubal lebih tinggi dibandingkan dengan kayu teras. Namun sebaliknya, kadar selulosa kayu gubal lebih rendah daripada kayu teras.





Hemiselulosa yaitu pentosa yang terhbung tidak beraturan dan terdapat pada tumbuhan berdaun lebar sebesar 20%, serta 30% di kornifer. Zat ini juga sebagai bahan terbentuknya dinding sel serta menjadi zat cadangan.





Dalam kayu juga terdapat senyawa ekstraktif yang jenis dan jumlahnya tergantung spesies pohon. Senyawa ini berbentukasam lemak, resin, lilin dan terpena. Fungsinya ialah melindungi barang kayu dari hama seperti jamur dan serangga kayu, sehingga mensugesti keawetan, warna, bacin dan rasa setiap kayu.





Manfaat Kayu





Penggunaan kayu yang sempurna yaitu dengan mengenali sifat-sifat kayu yang mau digunakan.





biola kayu




Berikut ini ialah faedah kayu berdasarkan syarat teknis dan jenis kayu apa yang mampu digunakan:






  1. Kayu Konstruksi Bangunan – Kayu untuk kebutuhan konstruksi dan bangunan pasti harus memiliki kekuatan, kekerasan dan keawetan yang baik. Selain itu, ukuran besar kayu juga menjadi pertimbangan. Jenis kayu yang cocok untuk materi konstruksi bangunan yaitu bangkirai, jati, balau, belangeran, cengal, giam, kapur, kempas, lara, keruing dan rasamala.




  2. Kayu Veneer Biasa – Kayu untuk kebutuhan ini umumnya mesti menyanggupi patokan mirip diameter besar, lingkaran, bebas cacar dan beratnya sedang. Kayu jenis ini mampu ditemukan pada meranti merah dan putih, nyatoh, ramin, benuang, dan agathis.




  3. Kayu Veneer Mewah – Kayu untuk venner mewah mesti memiliki syarat-syarat yang dimiliki veneer umumdengan tambahan memiliki nilai dekoratif, seperti kayu jati, sonokeling, eboni, kuku, bongin, dahu, lasi, sungkai, wetu, sonokembang, dan lasi.




  4. Kayu Furniture / Mebel – Kayu untuk bahan baku furnituratau furniture umumnya mempunyai berat sedang, dimensi stabil, mempunyai nilai dekoratif, mudah dikerjakan (dipaku, dibubut, dilem, dipotong, dll). Untuk keperluan ini kayu yang dipakai antara lain eboni, jati, kuku, mahoni, rengas, meranti, sonokeling, ramin dan sonokembang.




  5. Kayu Lantai – Kayu juga dapat digunakan selaku bahan lantai, oleh karena itu mesti memiliki spesifikasi kayu keras, daya pengikisan tinggi, tahan asam, gampang dipaku, dan mempunyai kekuatan dan keawetan yang baik, mirip kayu bangkirai, balai, belangeran, bintangur, bongin, bungur dan jati.




  6. Kayu Bantalan Kereta Api – Penggunaan kayu selaku ganjal kereta api sudah digunakan sejak kereta api pertama kali ditemukan. Karena menahan bobot yang berat, maka kayu bantalan mesti bersifat berpengaruh, keras, kaku dan baka. Jenisnya sepeti kayu balau, bangkirai, belangeran, bedaru, bintangur, kempas dan ulin.




  7. Kayu Untuk Alat Olahraga – Kayu juga mampu dimasak dan menjadi alat olahraga mirip pemukul baseball dan busur panah. Kayu yang dibutuhkan ialah kayu yang berpengaruh, tidak mudah patah, ringan, halus, kaku dan baka, seperti jenis kayu bedaru, agathis, melur, merawan, nyatoh, sonokeling, salimuli, dan teraling.




  8. Kayu Untuk Alat Musik – Gitar, biola dan piano yaitu beberapa acuan alat musik yang menggunakan kayu sebagai materi baku. Dalam penggunaan kayu sebagai alat musik maka kayu sebaiknya mempunyai tekstur halus, serat lurus, tidak mudah belah dan yang paling penting mempunyai daya resonansi yang bagus. Kayu-kayu ini antara lain merawan, cempaka, jati, nyatoh, lasi dan eboni.




  9. Kayu Alat Tulis dan Gambar – Manfaat kayu selanjutnya yakni untuk pengerjaan pensil tulis dan lukis. Kayu ini mesti ringan, tekstur halus dan higienis mirip kayu melur, pulai, jelutung dan pinus.




  10. Tong Kayu – Kayu yang dibuat sedemikian rupa menjadi tong masih banyak dipakai di Eropa untuk menyimpan anggur. Kayu ini lazimnya bersifat tidak tembus cairan dan tidak menghasilkan busuk, mirip kayu balau, bangkirai, jati dan pasang.




  11. Tiang Listrik dan Telepon – Kayu untuk keperluan ini harus kuat menahan angin atau tidak gampang patah, ringan dan bentuknya lurus. Jenis kayu yang sempurna dipakai mirip balau, jati, lara, kulim, ulim, merbau dan tembesu.




  12. Kerajinan Patung dan Ukiran – Jepara merupakan kota yang mempunyai julukan selaku kota ukir. Di kota ini banyak pengrajin menggunakan kayu jati, sonokeling, salimuli, melu, eboni dan cempaka sebagai bahan ukiran sebab mempunyai sifat keras, halus, liat, serat lurus dan tidak gampang patah.




  13. Korek Api – Penggunaan korek api dari kayu saat ini masih dapat didapatkan. Umumnya kayu-kayu yang digunakan mirip kemiri, jambu, agathis, benuang, sengon, perupuk, pulai, terentang dan pinus. Kayu korek api harus cukup besar lengan berkuasa, lentur dan tidak gampang pecah.




  14. Kayu Moulding – Manfaat kayu untuk moulding seharusnya mempunyai karakter ringan, serat lurus, halus, gampang dikerjakan dan dekoratif. Seperti kayu jeletung, pulai, ramin dan meranti.




  15. Pembuatan Kapal – Sebagai negara kepulauan dengan lautan yang luas, Indonesia populer sebagai negara maritim. Penggunaan kayu dalam pembuatan kapal sudah dipraktekkan sejak nenek moyang untuk mengarungi samudera, seperti kayu ulin dan kapur. Kayu tersebut digunakan sebab tidak mudah pecah dan tahan kepada air bahari.




  16. Persenjataan – Popor pistol dan senapan sampai dikala ini masih mengunakan denah kayu yang bersifat ringan, liat, besar lengan berkuasa keras dan dimensi stabil seperti pada kayu jati, waru, salimuli.




  17. Kayu Arang – Arang ialah hasil pembakaran kayu yang berwarna hitam. Pembuatan arang umumnya dari kayu bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, johar, nyirih, puspa, rasamala dan simpur alasannya adalah memiliki berat jenis tinggi.





Masih banyak kegunaan kayu lainnya dalam kehidupan sekitar kita. Bahkan, bila kita perhatikan lingkungan sekitar, kita tidak mampu lepas dari pemanfaatan kayu selaku salah satu hasil kekayaan hutan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berita Terlengkap Cara Merawat Indra Indera Pendengaran

Cara Menurunkan Berat Badan 5 Kg Dalam Waktu Singkat

Pahami Tutorial Dasar Cara Merawat Pakaian Mahal Dan Branded